TUGAS
MESIN LISTRIK ARUS SEARAH
“LILITAN JANGKAR DAN PERHITUNGAN BESARAN-BESARAN
LISTRIK PADA GENERATOR ARUS SEARAH”
OLEH
:
ANGGA
WIDYA NIRMAN E1 D1 14 032
SRY
DEFI E1 D1 14
034
NURUL
CHAIRUNNISA N E1 D1 14 030
ALMAN
SUTRA MUDDIN E1 D1 14 028
ALKAUTSAR E1 D1 14 031
RISKY E1 D1 14 029
SABARULLAH
HALI E1 D1 14 033
ARI
FADLI E1 D1 14
035
ILHAM
SAPUTRA E1 D1 14 026
WAYAN
DEDI SETIAWAN E1 D1 14 027
MUH.
FACHRI IMRAN E1 D1 14 036
FAKULTAS
TEKNIK
JURUSAN
S1-ELEKTRO
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah memberikan
taufiq, rahmat, hidayah serta hidayahnya
sehingga kami dapat beraktivitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “Jangkar Dan Perhitungan Besaran-Besaran Listrik Pada
Generator Arus Searah “ ini.Kami berharap karya ilmiah ini
dapat membantu dan menambah wawasan saudara-saudari yang ingin lebih memahami
atau mengetahui sekilas tentang “Jangkar Dan Perhitungan Besaran-Besaran Listrik Pada
Generator Arus Searah“.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mesin Listrik Arus Searah yang diberikan oleh dosen mata kuliah Mesin Listrik
Arus Searah yang berisi informasi tentang “Jangkar Dan Perhitungan
Besaran-Besaran Listrik Pada Generator Arus Searah“.Dan kami harapkan pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang
berhubungan dengan Jangkar Dan Perhitungan
Besaran-Besaran Listrik Pada Generator Arus Searah yang akan penulis bahas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.
Akhir
kata,penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Dan
akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.
Terima kasih,
Kendari,
10 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………………
Daftar isi ………………………………………………………………………………………...
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………………………..
1.2 Rumusan
Masalah ……………………………………………………………………….
1.3 Tujuan
Penulisan ………………………………………………………………………...
BAB II Lilitan Jangkar Dan
Perhitungan Besaran – Besaran Listrik Pada Generator Arus Searah
2.1
Macam – Macam Lilitan Jangkar
a.
Lebar Kumparan ………………………………………………………………...
b.
Langkah Komutator Lilitan Gelung …………………………………………...
c.
Cabang Paralel Pada Lilitan Gelung …………………………………………...
d.
Lilitan Gelombang Majemuk ……………………………………………………
e.
Jangkar Dengan Segmen Komutator Lebih Banyak Di Banding Alur (K<G).
f.
Lilitan Kaki Katak ………………………………………………………………..
2.2
Contoh Lilitan Gelung Dan Lilitan Gelombang ………………………………………
2.3
Menghitung Besaran – Besaran Listrik Generator Arus Searah …………………..
BAB III Penutup
3.1
Kesimpulan ………………………………………………………………………………
3.2
Saran ……………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Lilitan jangkar merupakan bagian yang penting pada mesin arus searah.
Pada generator arus searah , lilitan jangkar merupakan tempat tejadinya ggl.
Sedangkan pada motor arus searah berfungsi untuk tempat timbulnya torsi.
Sebuah kumparan
jangkar didalamnya ada beberapa lilitan. Andai kata banyaknya kawat tiap
sisi kumparan dinyatakan dengan ZS,
banyaknya sisi kumparan pada jangkar S, maka banyaknya kawat pada jangkar
tersebut adalah Z= S ZS………………………………IV-1.
Biasanyny tiap-tiap
kutub mempunyai 8 sampai dengan 18 alur.Karena kumparan diinginkan yang banyak
sedang jumlah alur sudah tertentu,maka kumparan-kumparan diletakkan didalam
alur secara berlapis.Di dalam tiap lapis biasanya diisi 1-3 sisi
kumparan.Jumlah sisi kumparan tiap lapis dinyatakan dengan simbol U. Andaikata
jumlah sisi kumparan tiap-tiap lapis dinyatakan dengan U,jumlah alur dinyatakan
dengan simbol G maka,
S = 2UG untuk lilitan
double layer.
Tiap-tiap sisi kumparan dihubungkan dengan sisi kumparan
dari kumparan yang lain melalui komutator,sehingga semua kumparan dihubungkan
seri dan merupakan rangkaian tertutup.Pada tiap-tiap komutator dihubungkan dua
sisi kumparan.Apabila jumlah komutator dinyatakan dengan
1.2.Rumusan
Masalah
1.Apa fungsi dari lilitan jangkar ?
2.Apa pengertian besaran – besaran
listrik ?
3.Apa bahan untuk pembuatan lilitan
jangkar ?
4.Bagaimana cara kerja lilitan jangkar
?
5.Lilitan jangkar sering digunakan pada
komponen apa ?
1.3.Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dari makalah ini adalah:
1.Mengetahui fungsi dari lilitan
jangkar
2.Mengetahui pengertian besaran –
besaran listrik
3.Mengetahui bahan untuk pembuatan
lilitan jangkar
4.Dapat paham cara kerja lilitan
jangkar
5.Mengetahui komponen yang sering
menggunakan liltan jangkar
BAB II
LILITAN JANGKAR DAN PERHITUNGAN BESARAN-BESARAN
LISTRIK PADA GENERATOR ARUS SEARAH
·
PENGERTIAN - PENGERTIAN
Lilitan jangkar meupakan bagian yang penting pada
mesin arus searah. Pada generator arus searah , lilitan jangkar merupakan
tempat tejadinya ggl. Sedangkan pada motor arus searah berfungsi untuk tempat
timbulnya torsi.
Sebuah kumparan jangkar didalamnya ada beberapa
lilitan. Andai kata banyaknya kawat tiap sisi kumparan dinyatakan dengan ZS,
banyaknya sisi kumparan pada jangkar S, maka banyaknya kawat pada jangkar
tersebut adalah Z= S ZS………………………………IV-1.
Biasanya tiap-tiap kutub mempunyai
8 sampai dengan 18 alur.Karena kumparan diinginkan yang banyak sedang jumlah
alur sudah tertentu,maka kumparan-kumparan diletakkan didalam alur secara
berlapis.Di dalam tiap lapis biasanya diisi 1-3 sisi kumparan.Jumlah sisi kumparan
tiap lapis dinyatakan dengan simbol U.
GAMBAR
IV – 1. Lilitan single layer (satu alur ditempati 1 lapis)
GAMBAR IV – 2. Lilitan double layer Satu
alur ditempati 2 lapis
Andaikata
jumlah sisi kumparan tiap-tiap lapis dinyatakan dengan U,jumlah alur dinyatakan
dengan simbol G maka,
S = 2UG untuk lilitan
double layer.
Tiap-tiap sisi kumparan dihubungkan dengan sisi
kumparan dari kumparan yang lain melalui komutator,sehingga semua kumparan
dihubungkan seri dan merupakan rangkaian tertutup.Pada tiap-tiap komutator
dihubungkan dua sisi kumparan.Apabila jumlah komutator dinyatakan dengan simbol
K,
2.1 MACAM-MACAM LILITAN JANGKAR
Pada pokoknya ada 2 macam lilitan jangkar yaitu
lilitan gelung (lap winding) dan lilitan gelombang (wave winding).
Perbedaan lilitan gelung dan lilitan gelombang
terletak pada epnyambungan ujung kumparan pada komutator.
Selain kedua macam lilitan tersebut ada konstruks
lain yang merupakan kombinasi lilitan gelung dan lilitan gelombang,yaitu
lilitan kaki katak (frog leg winding).
Pada lilitan gelung tunggal, ujung-ujung kumparan disambung
pada segment komutator yang berdekatan. Pada lilitan gelombang tunggal
ujung-ujung kumparan dihubungkan pada segmen komutator dengan jarak mendekati
360° listrik.
GAMBAR IV – 3 Lilitan gelung GAMBAR IV – 4.Lilitan gelombang
GAMBAR IV – 5 Lilitan kaki katak
a. LEBAR KUMPARAN
Lebar kumparan dapat dihitung berdasar banyaknya alur yang
dilalui oleh kumparan. Jika lebar kumparan dinyatakan dengan banyak alur (slot)
yang dilalui oleh kumparan diberi simbol YG.
Lebar kumparan itu kurang atau sama dengan jarak kutub
utara ke kutub selatan .
Dimana YG :
Lebar kumparan yang dinyatakan dengan banyaknya alur.
G : Jumlah alur.
P : Jumlah kutub.
Ini berlaku baik pada mesin arus searah dan
mesin-mesin arus bolak-balik,jarak antara dua sisi kumparan (lebar kumparan)
harus sama atau kurang sedikit dengan jarak antara kutub U dan kutub S
terdekat.
b. LANGKAH KOMUTATOR LILITAN GELUNG
Pada lilitan gelung tunggal ujung-ujung kumparan
disambungkan pada komutator yang berdekatan.Ini berarti kumparan pertama
disambungkan pada segment komutator 1 dan 2. Ujung-ujung kumparan kedua disambungkan pada segment
komutator 2 dan 3 dan seterusnya, sehingga kumparan terakhir ujungnya kembali
pada segment komutator 1.
Oleh
sebab itu untuk lilitan gelung tunggal YC = 1.YC adalah
langkah komutator.
Bila
YC = 2, disebut lilitan gelung duplex.
YC = 3, disebut lilitan
gelung triplex dan seterusnya.
Perhatikan
perbedaan antara lilitan gelung tunggal (YC = 1) dan lilitan gelung
duplex pada gambar IV – 6 dan IV – 7 .

GAMBAR
IV – 6 . GAMBAR
IV – 7
Lilitan
gelung tunggal. Lilitan
gelung duplex.
c. CABANG PARALEL PADA LILITAN GELUNG
Arus yang mengalir pada lilitan jangkar selalu terbagi pada
cabang paralel yang jumlahnya selalu genap. Pada lilitan gelung tunggal,arus
yang mengalir pada jangkar terbagi menjadi P cabang paralel (dimana P adalah
jumlah kutub).
Pada lilitan gelung duplex, arus terbagi menjadi (2 x P)
cabang.
Pada lilitan gelung triplex, arus terbagi menjadi (2 x P)
cabang.
Pada lilitan gelung quadruplex,arus terbagi menjadi (4 x P)
cabang.
Jadi
untuk lilitan gelung a = mP ………………………………………….. IV – 6
Dimana a : jumlah cabang paralel
m : majemuknya.
Lilitan gelung majemuk untuk menghindari adanya arus yang
besar,sehingga komutasi menjadi lebih baik. Agar lebih jelas perhatikan gambar
IV – 8 .
GAMBAR IV – 8
.Arus terbagi pada 4 cabang paralel,pada lilitan gelung tunggal dari mesin
berkutub 4.
Gambar IV – 9 ,menggambarkan lilitan gelung tunggal
dari mesin berkutup- 4 (P = 4),segment komutator 20 (K = 20).Pada gambar
tersebut semua segment komutator diberi nomor,dan semua kumparan diberi tanda
huruf.Kumparan a diberi garis tebal,YG = 5,YC = 1.Perhatikan
bagaimana letak dan hubunga sikat-sikatnya.
GAMBAR IV – 9 .Diagram lilitan dari mesin
P = 4,K = 20.
GAMBAR IV – 10 adalah skema arus dari mesin gambar IV
– 9 ,menggambarkan kumparan-kumparan disambungkan pada
segment-segment.Komutator dan arah-arah arusnya.
GAMBAR
IV – 10 skema arus atdari mesin gambar IV – 9 .
Pada lilitan gelungan ujung-ujung kumparan
dihubungkan dengan segmen-segmen komutator jaraknya relatif dekat (missal
1,2,3). Sedangkan pada lilitan glombang yc relative lebih besar, sebab ujing-ujung
kumparan harus di hbungkan dengan segment-segment komutator yang berjarak
hamper 3600 listrik.
Dimana
Yc : langkah
komutator
K : jumlah komutator
P : jumlah kutub
Pada lilitan glombang tunggal banyaknya
cabang parallel jangkar sama dengan jumlah kutubnya.
GAMBAR IV – 11. Diagram
lilitan dari mesin P= 4, K=21 lilitan gelombang tunggal.
Perbedaan yang penting
antara lilitan gelung tunggal & lilitan glombang tunggal adalah:
1.
Pada lilitan gelung tunggal banyaknya cabang
parallel sama dengan jumlah kutubnya. (lihat gambar IV-9). Sedangkan jumlah
cabang parallel pada lilitan glombang tunggal adalah 2, meskipun jumlah
kutubnya lebih dari 2.
2.
Pada lilitan gelung tunggal, penghantar-penghantar
(sisi-sisi kumparan) terbagi pada dua bagian, yaitu yang terletak dihadapan
kutub U dan di hadapan kutub S. pada lilitan glombang tunggal
penghantar-penghantar pada masing-masing cabang ( yang jumlahnya 2), di letakan
terbagi rata pada seluruh permukaan di hadapan semua kutub-kutubnya.
Pada lilitan glombang tunggal selalu mempunyai 2 cabang parallel,
dimana masing-masing cabang mempunyai penghantar-penghantar yang terbagi rata
pada seluruh permukaan jangkar sehingga hanya membutuhkan sepasang sikat, meskipun
kadang-kadang di pasang sikat-sikat yang jumlahnya sama dengan jumlah kutubnya.
Hal ini untuk mengatasi kalau ada sikat yang kontaknya terhadap komutator
kurang baik.
Pada lilitan gelombang loncatan bunga api pada saat komutasi relative
lebih kecil. Alasan untuk itu adalah karena masing-masing cabang parallel (yang
jumlahnya dua) penghantar-penhantarnya terbagi rata pada seluruh permukaan
sedangkan P cabang parallel pada lilitan gelung penhantar-penghantarnyahanya
terletak dibawah dua kutub. Jika flux magnit yang di hasilkan kutub-kutub
magnit tidak sama kuat di seluruh permukaan (tidak homogen) pada lilitan
glombang akan menghasilkan GGL induksi yang sama besarnya.
Tetapi pada lilitan gelung mungkin penhantar-penghantar pada suatu
cabang memotong garis-garis gaya magnit yang lebih kuat dibandingkan
penghantar-penghantar dari cabang yang lain, dengan demikian arus akan mengalir
dari cabang yang bertegangan tinggi ke cabang yang bertegangan rendah. Oleh
karena aliran arus tersebut harus melewati kontak sikat, bunga api akan
cenderung lebih besar pada waktu komutasi. Untuk mengatasi hal tersebut lilitan
gelung biasanya dilengkapi dengan hubungan penyeimbang (equalizer).
Untuk lebih memperjelas mengapa lilitan gelombang tunggal hanya
membutuhkan 2 sikat, mengapa hanya mempunyai 2 cabang parallel dan mengapa tiap
cabang terdiri dari penghantar-penghantar yang terbagi rata di seluruh
permukaan jangkar perhatikan gambar IV-11. Gambar VI-11 menggambarkan
diagramlengkap lilitan gelombang tunggal mesin arus searah P=4, K=21, G=21.
Pada gambar IV-11 dapat dilihat bahwa kumparan a di hubungkan ke
segment komutator 1 dan 11, kumparan b ke segment 2 dan 12, kumparan c ke
segment 3 dan 13 dan seterusnya sampai akhirnya kumparan terakhir (u) di
hubungkan ke segment 21 dan 10. Kita tahu bahwa untuk generator, di dalam
generator arus mengalir dari sikat ke sikat. Oleh karena itu satu
sikat negative ( dari segment 1) akan memberi arus pada satu ujung dari
kumparan 1. Sikat negative yang lain (yang terletak berhadapan) memberi arus
pada kumparan yang sama (1) melalui kumparan a.
Itulah sebabnya sikat negative yang kedua di gambar dengan garis
putus-putus (sebetulnya bias di hilangkan).
Juga sebuah sikat positif akan menarik arus dari salah satu ujung
kumparan f, sementara sikat positif yang ke dua akan menarik arus dari kumparan
f melewati kumparan q. oleh sebab itu sikat positif yang kedua tersebut dapat
di hilangkan. Sebab itulah maka pada lilitan gelombang hanya memerlukan
sepasang sikat meskipun jumlah kutubnya lebih dari 2. Gambar IV-12 adalah
sekema arus untuk lilitan gelombang tunggal V=4, K=21, G=21. Kumparan g dan q
dihubung singkat pada segment komutator 6 dan 7 oleh sikat positif. Cabang
jangkar pertama terdiri dari 9 kumparan yang di sambung seri, sementara itu
cabang ke dua terdiri 10 kumparan yang di sambung seri.
Gambar IV-12 sekema arus dari
mesin gambar IV-11.
d. Lilitan gelombang majemuk
Pada
lilitan gelombang tunggal hanya mempunyai dua cabang paralel. Pada mesin arus
searah yang besar, arus jangkar akan menjadi besar dan timbul bunga api yang
relative besar pada waktu komutasi. Agar lilitan jangkar tidak di aliri arus
yang terlalu besar maka di buat lilitan gelombang majemuk. Untuk lilitan
gelombang majemuk duplex, jumlah cabang jangkar adalah 2x2. Sehingga untuk
triplex dan quadruplex masing-masing 6 dan 8.
Untuk
lilitan gelombang majemuk a= 2m………… IV-8
Dari gambar IV-11 dapat di lihat bahwa
untuk membuat lilitan gelombang tunggal Yc nya di buat sedemikian sehingga
kalau kita urut kumparannya untuk satu keliling lingkaran komutator, ujung
akhir kumparan terakhir berjarak stu segment di belakang ujung awal kumparan
pertama.
Pada lilitan gelombang triplex 7 ujung
akhir kumparan terakhir berjarak 3 segment di belakang atau di depan ujung awal
kumparan utama.
Sehingga untuk lilitan gelombang majemuk
Di mana m
: adalah majemuknya (m: 2, lilitan gelombang dulex)>
Pada gambar IV-13, kalau kita urut
kumparannya satu lingkaran komutator maka sisi akhir kumparan terakhi (segment No. 88) berjarak
tiga segment dari sisi awal kumparan pertama (segment komutator No.1)
GAMBAR
IV-13. Lilitan gelombang triplex.
K=90, P=6.
e. JANGKAR DENGAN SEGMEN KOMUTATOR LEBIH
BANYAK DI BANDING ALUR (K < G)
Jangkar dengan segment komutator lebih banyak di banding
alurnya, akan memperbaiki sehingga memperkecil loncatan bunga api pada saat
komutasi alas an lain ialah kalau jumlah alur sedikit, gigi-gigi dari jangkar
menjadi lebih besar dan kuat selain itu jumlah kumparan menjadi berkurang dan
mengurangi biaya. Jika jangkar mempunyai jumlah segment komutator dua kali
jumlah alur (lihat gamar IV-14 a), kumparan mempunyai 4 ujung. Perhatikan bahwa
ujung-ujung kumparan a dan a’ merupakan satu elemen, sementara ujung-ujung b
dan b adalah elemen ke dua.
Hubungan
ujung-ijung kumparan terhadap segment-segment komutator pada lilitan gelung
tunggal dapat di lihat pada gambar IV-14 b.
GAMBAR
IV-14
a. Kumparan
doubie element.
b. Hubungan
kumparan double element, untuk lilitan gelung tunggal.
Kumparan dengan konstruksi seperti di atas di mungkinkan untuk lilitan
gelung majemuk. Apabila a dan a’ dihubung dengan segment komutator 1 dan 3,
sementara b dan b di hubungkan dengan segment 2 dan 4 lilitan akan menjadi
lilitan gelung duplex. Dalam hal ini langkah alur (YG) nya tak
berubah.
Gambar 15, menggambarkan
kumparan triple element. Disini ada 6 ujung element. Ujung-ujung element 1
adlah a dan a’, ujung-ujung element 2 adalah b dan b’, sementara itu
ujung-ujung element 3 adlah c dan c’.
GAMBAR IV-15 Kumparan triple element
Gambar 16 menggambarkan hubugan ujung-ujung element pada
segment-segment komutatornya. Yc dinyatkan dengan jarak antara a ke a’ atau b
ke b’ atau c ke c’.
GAMBAR IV-16 Hubungan kumparan triple element dengan segment – segment
komutator untuk lilitan gelombang tunggal.
f.
LILITAN
KAKI KATAK
Jumlah cabang parallel pada lilitan kaki katak merupakan jumlah jumlah
cabang parallel pada bagian lilitan gelung dan jumlah cabang parallel lilitan
gelombang. Dalam perhitungan , biasanya YG sama untuk bagian lilitan gelombang dan bagian
lilitan gelung. Untuk perhitungan Yc, dalam prakteknya untuk lilitan gelung
pada lilitan kaki katak selalu lilitan gelung tunggal Yc = 1. Sedangkan pada
bagian lilitan gelombang mungkin juga majemuk.
Gambar IV-17 adalah contoh kumparan
kaki katak. Di situ baik bagian gelombang ataupun gelung mempunyai 3 lilitan.
Gambar IV-18
adalah contoh lilitan kaki katak.
GAMBAR IV -17
kumparan kaki ktak.
GAMBAR
IV- 18 diagram lilitan mesin berkutub 4 K = 28, G = 28, YG = 7 Yc
untuk bagian gelombang 13.
2.2 CONTOH LILITAN GELUNG DAN LILITAN GELOMBANG
Bila data-data untuk melihat generator
dengan lilitan gelung tunggal dua lapis (double layer) dengan keterangan-keterangan
Untuk memudahkan, di perlukan
suatu daftar lilitan yang berisikan urutan hubungan antara komutator dan sisi kumparan yang
masing-masing di beri bernomor.
Menurut
persamaan hubungan antara jumlah sisi kumparan dan komutator :
S = 2 K
S = 2 . 8 = 16.
Dari
perhitungan-perhitungan di atas, dapat di buat daftar lilitan sebagai berikut :
|
KOMUTATOR
|
SISI
KUMPARAN
|
KOMUTATOR
|
|
A
B
C
D
E
F
G
H
|
1
- 8
3
- 10
5
- 12
7
- 14
9
- 16
11-2
13-
4
15-
6
|
B
C
D
E
F
G
H
A
|
Dengan daftar lilitan ini di
susun kumparan pada jangkar seperti terlihat pada gambar IV – 4.
GAMBAR IV – 4. Bentangan lilitan
Berdasarkan gambar bentangan
lilitan di atas dapat pula kita buatkan di agram arusnya seperti yang terlihat
pada gambar IV – 5.
GAMBAR IV – 5. Skema (diagram) arus.
Bila data-data untuk melihat
generator dengan lilitan gelombang tunggal dua lapis (double layer) dengan
keterangan-keterangan yang berupa angka:
P =
2
G =
8
K =
8
Dari hasil perhitungan di atas dapat di
buat suatu daftar lilitan sebagai berikut:
|
KOMUTATOR
|
SISI
KOMUTATOR
|
KOMUTATOR
|
|
A
H
G
F
E
D
C
B
|
1
- 8
15-
6
13-
4
11-
2
9
-16
7
-14
5
-12
3
-10
|
H
G
F
E
D
C
B
A
|
Berdasarkan daftar lilitan tersebut, di
atas dapat di gambarkan bentangan lilitan seperti dapat di lihat pada gambar IV
– 6.
GAMBAR IV – 6.
Berdasarkan bentangan lilitan gambar IV –
6 dapat di lukiskan skema aliran arus seperti pada gambar IV – 7.
GAMBAR IV – 7.
2.3 MENGHITUNG BESARAN-BESARAN LISTRIK
GENERATOR ARUS SEARAH
induksi jangkar
adalah GGL yang dibangkitkan pada kumparan-kumparan jangkar dari suatu
generator.Oleh karena cabang jangkar merupakan cabang kumparan-kumparan yang
dihubungkan paralel,mak besarnya GGL jangkar adalah sama dengan GGL yang
dibangkitkan pada satu cabang jangkar.
Tiap cabang jangkar juga terdiri
dari belitan-belitan yang terhubung seri maka untuk memudahkan perhitungan
dapat kita cari rata-rata dalam satu belitan,kemudian dikalikan dengan jumlah
belitan yang terhubung seri tersebut.
Menurut
persamaan II – 2 ,maka besarnya GGl induksi maksimum dalam satu belitan adalah
:
Pembalikan arah putaran pada generator
arus searah dengan penguat terpisah tidak mempengaruhi besarnya GGL induksi
yang terbentuk, tetapi akan mengakibatkan terbaliknya polaritas GGL induksi
tersebut.Pengaruh pembalikan arah putaran generator terhadap polaritas GGL
induksi dapat dilihat seperti gambar IV – 8.
GAMBAR
IV – 8.
Pembalikan arah putaran
pada generator dengan penguat sendiri,akan menghilangkan magnit tinggalnya,
mengingat arus penguat magnit yang diambil dari generator itu sendiri, maka
jika putarn generator dibalik arus yang mengalir pada lilitan penguat magnit
akan memperlemah/menghilangkan magnit tinggalnya sehingga GGL induksi tidak
akan timbul. Jadi pada generator dengan penguat sendiri arah putaran sudah
ditentukan.Apabila akan dilakukan pembalikan arah putaran maka penyambungan
ujung-ujung lilitan penguat magnit harus dibalik lihat gambar,
GAMBAR IV – 9.
Arus jangkar dari suatu generator arus searah ditentukan
oleh arus-arus yang mengalir pada tiap-tiap cabang jangkar Ia = a .
Ica
Dimana :
Ia : arus jangkar.
Ica : arus tiap cabang jangkar.
Untuk menghitung
tahanan jangkar, kita dapat mempergunakan rumus :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ada
2 macam lilitan jangkar yaitu lilitan gelung (lap winding) dan lilitan
gelombang (wave winding). kombinasi lilitan gelung dan lilitan gelombang,yaitu
lilitan kaki katak (frog leg winding).Lilitan jangkar terdiri dari : Lebar
kumparan, Langkah komutator lilitan gelung, Cabang paralel pada lilitan gelung,
Lilitan gelombang majemuk, Jangkar dengan segmen komutator lebih banyak di
banding alur (K < G), Lilitan kaki katak.
induksi jangkar adalah GGL yang dibangkitkan pada
kumparan-kumparan jangkar dari suatu generator.Oleh karena cabang jangkar
merupakan cabang kumparan-kumparan yang dihubungkan paralel,mak besarnya GGL
jangkar adalah sama dengan GGL yang dibangkitkan pada satu cabang jangkar.
3.2 Saran
Lilitan jangkar yang
digunakan pada mesin – mesin listrik sebaiknya lebih ditingkatkan kembali
kualitasnya sehingga mesin listrik yang menggunakan lilitan jangkar tersebut
menjadi lebih kuat dan lebih berkualitas

Comments
Post a Comment