MAKALAH
SIMULASI SISTEM CALL JARINGAN
SELULER
OLEH :
SUPRIADI SABUKTIONO
E1D1 14 037
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta
yang telah memberikan taufiq, rahmat, hidayah serta hidayahnya sehingga saya dapat
beraktivitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ Simulasi
Sistem Call Jaringan Seluler “ ini. Saya berharap karya ilmiah ini dapat
membantu dan menambah wawasan saudara-saudari yang ingin lebih memahami atau
mengetahui sekilas tentang “ Pengolahan Sinyal “.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sistem linier yang diberikan oleh
dosen mata kuliah sistem
linier yang berisi
informasi tentang “ Simulasi Sistem Call Jaringan Seluler “. Dan saya harapkan pembaca dapat
mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan pengolahan
sinyal yang akan penulis bahas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.
Akhir kata,penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi pembaca. Terima kasih,
Kendari, 25 Mei 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar .....................................................................................................................
Daftar
Isi ................................................................................................................................
BAB
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................
BAB
II Pembahasan
2.1 Arsitektur GSM .....................................................................................................
2.2 Sistem Modulasi .....................................................................................................
2.3
Sistem Keseluruhan ...............................................................................................
2.4 Microphone .............................................................................................................
2.5 Pembuatan Tampilan .............................................................................................
BAB
III Penutup
3.1
Kesimpulan .............................................................................................................
3.2
Saran .......................................................................................................................
Daftar
Pustaka ......................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan berubahnya
gaya hidup masyarakat modern, kebutuhan akan komuikasi nirkabel menjadi suatu kebutuhan
yang vital karena kemudahan dan kepraktisannya. Dalam hal ini yang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut adalah dengan menggunakan telepon genggam yang menggunakan
teknologi GSM (global system for mobile communication). Dengan teknologi tersebut,
memungkinkan masyarakat melakukan panggilan dimanapun mereka berada dan tidak harus
terpaku pada suatu tempat tertentu.
GSM (global system for mobile communication) adalah
merupakan jaringan telekomunikasi bergerak yang dibangun dan dioperasikan oleh
operator telekomunikasi untuk melayani sistem komunikasi public dalam satu area
tertentu. Hingga saat ini GSM masih menjadi satu-satunya standart di eropa.
Sistem GSM sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu BSS, NSS, dan OMC. BSS (Base
Station Subsystem) merupakan penyedia dan pengatur transmisi radio dari sistem selular. NSS (Network and
Switching Subsystem) adalah sebagai
control switch bagi layanan
komunikasi bergerak. OMC (Operation and Maintenece Centre) adalah merupakan
operasional support untuk setiap subsistem yang ada.
Diperlukannya
sebuah sistem yang mudah untuk mengamati teknologi GSM terebut. Dan dalam hal
ini maka sebuah sistem simulasi yang singkat dapat menjadi salah satu
alternatif dalam pengamatannya. Maka dengan proyek akhir yang berjudul
“simulasi sistem call jaringan selular” akan dibuat sebuah sistem simulsi yang
menggambarkan semua tentang arsitektur GSM dan sistem GSM itu sendiri. Dengan
adanya sistem simulasi ini diharapkan dalam mempelajari sistem GSM yang ada
dapat menjadi lebih mudah untuk dipahami.
1.2.Rumusan
Masalah
1. Bagaimana membuat suatu aplikasi simulasi dengan
memanfaatkan bahasa pemrograman yang praktis dan mudah digunakan ?
2. Bagaimana bentuk sistem komunikasi yang dilakukan antara sebuah client dan
client lain dengan menggunakan jaringan telepon selular?
3. Bagaimana sistem
pengendalian sebuah telepon selular oleh operator tertentu dalam menyambungkan
sebuah panggilan antar client?
4. Bagaimana bentuk sistem komunikasi yang dilakukan antara
client satu dengan yang lain dalam jaringan telepon selular?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dari makalah ini adalah:
1.
Menyusun
simulasi sebuah sistem jaringan GSM secara lengkap dalam satu perjalanan
panggilan menggunakan Matlab 7.0.
2.Melakukan
analisis sebuah sistem panggilan pada jaringan GSM agar dapat mengetahui
kualitas suatu panggilan yang menghubungkan antara client satu dengan client
yang lain.
3. Mengetahui
baik secara teori maupun kondisi tingkat layanan terhadap konsumen, tingkat gangguan pada panggilan, dan
kualitas sutu panggilan pada beberapa kondisi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arsitektur GSM
Arsitektur GSM terdiri atas tiga sub sistem utama, yaitu:
1. BSS (Base
Station Subsysyem), sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan menuju
pelanggan atau MS (Mobile Station).
2. NSS (Network and
Switching Subsystem), sebagai control
switch bagi layanan komunikasi bergerak atau MSC (Mobile Switching Centre).
3. OMC (Operation and Maintenance Centre), sebagai Operation Support
Subsystem (OSS).
Global System for
Mobile Communication (GSM) merupakan jaringan telekomunikasi yang dibangun dan dioperasikan oleh operator
telekomunikasi untuk melayani sistem komunikasi public dalam satu area tertentu.

Gambar
2.1 Subsistem Arsitektur GSM
1. Base Station Subsystem (BSS) BSS terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
a) Base Transmission Station(BTS).
b) Base Station Controller (BSC)
c) Transcoder and Adapter Unit
(TRAU).
2. Network Switching Subsystem (NSS)
Network Switch
Subsystem (NSS) berperan dalam mengkoneksikan antar user dalam sebuah jaringan
atau ke jaringan yang lain. NSS terdiri dari empat komponen jaringan di
antaranya :
(a). Mobile Switching Center (MSC)
(b). Home Location Register (HLR)
(c). Visitor Location Register (VLR)
(d). Authentication Center (AuC)
3. Operation Subsystem (OSS)
OSS digunakan untuk
melakukan remote monitoring dan manajemen jaringan. Pada OSS terdapat Operation
and Monitoring Center (OMC) yang berfungsi melakukan monitoring unjuk kerja
jaringan dan melakukan konfigurasi remote dan pengaturan aktivitas kesalahan
seperti alarm dan monitoring. Adapun OMC dibagi menjadi dua yaitu OMC-R yang
merupakan OMC bagi BSS dan OMC-S yang merupakan OMC bagi NSS.
2.2 Sistem Modulasi
a. Sistem modulasi GMSK
GMSK atau Gaussian
Modulation Shift Keying adalah penurunan dari MSK dimana spektrum sidelobe
dihilangkan dengan cara melewatkan sinyal NRZ ke filter Gaussian. Pulsa baseband
Gaussian dapat menghaluskan trayektori phase pada sinyal MSK sehingga dapat menstabilkan
variasi frekuensi sesaat. Modulasi GMSK secara umum sistem modulasi terdiri
dari sebuah pemancar (transmitter), media transmisi, dan sebuah penerima
(receiver) yang menghasilkan replika sinyal informasi yang ditransmisikan.Cara yang
paling mudah untuk menghasilkan GMSK adalah dengan melewatkan data NRZ melalui
filter Gaussian yang memiliki respon impuls.
b. Sistem modulasi 8PSK
Suatu Modulasi
8-PSK berbeda dengan Modulasi GMSK,dalam satu Modulasi 8 PSK sanggup membawa tiga
bit per simbol yang diatur dalam suatu alur radio, sedangkan Modulasi GMSK
hanya membawa satu bit per simbol. Sejumlah transisi-transisi yang mungkin
terjadi dari suatu tahap modulasi 8 PSK antara satu dengan yang lain.
c. Sistem modulasi PCM30
PCM 30 adalah sejenis teknologi digital dalam menggandakan
kanal percakapan yang memungkinkan satu jalur fisik disaluri 30 percakapan
sekaligus tanpa mengganggu satu sama lain. Pembangkit PCM akan menghasilkan sederetan
simbol atau digit, dengan setiap slot waktu digit menyatakan pendekatan harga amplitudo
sesaat sinyal hasil pencuplikan dari sinyal informasi analog.
2.3 Sistem Keseluruhan
Simulasi yang akan
dilakukan adalah dengan menggambarkan sistem telepon seluler. Sistem tersebut
merupakan kumpulan-kumpulan dari blok-blok yang menjadi suatu kesatuan utuh.
Blok yang ada adalah BSS, NSS, dan MS Gambaran arsitektur dari sistem tersebut
adalah sebagai berikut :

Gambar
2.2 Sistem jaringan GSM
Pada
gambar 2.2 secara umum terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu MS, BSS, dan NSS.
MS merupakan mobile service yang terdiri dari ME (mobile equipment) dan SIM
(subscriber identity module). ME merupakan bagian yang berperan aktif dalam
setiap sistem komunikasi. Bagian ini merubah dan mentransmisikan proses data
yang akan dikirim.
a. Pembuatan Program Sistem
Panggilan
Penggambaran
sistem yang ada adalah 2 sisi yaitu pemanggilan (transmisi) dan penerimaan
(receive). Ada 4 tahap yang akan dilalui oleh untuk menghubungkan antara 1
pengguna ke pengguna lain. Ylangkah tersebut adalah dengan melallui MS, BTS,
BSC, dan MSC.
b. Mobile Service(MS)
Sebuah
mobile station terdiri dari sebuah antena, amplifier, receiver, pemancar, dan
perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan untuk mengirim dan
menerima sinyal serta mengkonversi gelombang RF dan sinyal audio. Dari blok
diagram telepon seluler dapat diketahi bahwa dalam telepon mempunyai struktur
alur transmitterdan receiver. Alus sistem pemancar yang ada adalah sebagai
berikut :

Gambar
2.3 Blok diagram sistem transmitter

Gambar 2.4 Flowcart sistem percakapan
Dari
alur tersebut dapat dibuat rancangan sistem penggambaran alur transmitter dari MS
yang merubah dengan sistem ADC pada microphonedikuatkan pada IC power amplifier
dan mentransmisikan dengan antena yang menggunakan metode spread spektrum.Untuk
alur receiver yang ada adalah ditunjukkan oleh diagram blok sebagai berikut :

Gambar 2.5 Blok diagram sistem receiver
Sinyal
yang diterima melewati switch antena yang berfungsi mengatur antara penerimaan
dan pengiriman sinyal. Sinyal akan mengeluarkan sinyal Rx. Kemudian sinyal akan
difilter pada filter Rx untuk mendapatkan sinyal receiver. Dari filter tersebut kemudian
dikirim ka bagian IC Rf untuk diolah kembali menjadi sinyal suara atau
dikonversikan sesuai dengan data yang didapat.
2.4 Microphone
Microphone
sesuai dengan fungsinya adalah mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik.

Gambar 2.6 Diagram alur konversi ADC
a. Pemanggilan File
File
suara yang ada merupakan data yang disimpan dalam file format *.wav. suara yang
digunakan adalah suara yang menggambarkan ketika kita mengadakan percakapan
dengan lawan bicara pada telepon. Pemanggilan yang digunakan adalah dengan
menggunakan wavread (file.wav).

Gambar 2.7 Pemanggilan file *.wav
b.
Pengambilan
Frame
Pengambilan
frame merupakan digunakan untuk mendapatkan kondisi linear dan time invariant
pada saat melakukan proses pengolahan sinyal suara. Durasi yang digunakan
adalah 20 ms dan pembentukan frame tersebut dengan nilai fs=16000 maka dapat
dihitung jumlah sampel yang ada per frame adalah :
Dari
pemanggilan frame tersebut dapat diambil contoh output adalah sebagai berikut
untuk gambaran 1 frame.

Gambar 2.8 Hasil tampilan ADC
c. Konversi
Konversi
adalah perubahan bentuk dari bentuk sinyal kontinyu yang berupa sinyal analog ke
sinyal digital atau diskrit. Dalam tugas akhir ini menggunakan konverter 3 bit
biner dengan ketentuan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Nilai bit amplitudo
Proses
ADC terjadi pada RF / IF IC. Pada RF/IC ini terjadi 2 proses yaitu penguatan
sinyal dan mengubahan (konversi) sinyal menjadi sinyal digital.

Gambar 2.9 Proses ADC dan DAC
Output yang didapat
dari proses tersebut adalah deretan bit biner yang terdiri dari bit biner “1”
dan “0”. Deretan biner tersebut kemudian disusun menajdi sau bagian dan menjadi
sinyall digital yang akan menjadi informasi yang dikirim. Digit biner frame
ke-5 jika diambil beberapa data :
001001011011011011011011011001001001001001001001001001001001001001001001001001001001001001001011011011011011011011011011011011001001011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011001001001000000000000001001001001001001001001001001011011011110110110011011001001001001001001001001001001001001001001011011011011011011011011001001001001001001001001001001001001001001001001011011011011011011011011011011011011011011011001001001011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011001001001001000000000000001001001001001001001001001001011011011011011011011001001001001001001001001011001001001001001001001011011011011011011011011011011011011011011011001001001001001001001001011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011011001001001000000000000000000001001001001001001001001001011011011011011011011001001001001001001001001001001
d. Modulasi
Setelah
tahap konversi, bit digital tersebut kemudian dimosulasikan dengan modulasi
digital guna dapat ditransmisikan di udara. Dalam prosesnya sinyal yang ada
akan dikonversikan dan diubah sesuai dengan gambar berikut :

Gambar 2.10 Tampilan hasil modulasi
e. Demodulasi
Pada
MS ada bagian receiver dimana terdapat beberapa fungsi yaitu demodulasi dan
DAC. Pada proyek akhir ini hasil dari demodulasi adalah sebagi berikut :

Gambar 2.11 Demodulasi
f.
DAC
Hasil dari DAC adalah sebagai berikut, dimana didapat dari pengambilan per
3 bit dari
output demodulasi
yang kemudian di konvert menjadi level tegangan.

Gambar 2.12 DAC
Gambar
2.13 Hasil rangkai ulang
2.5 Pembuatan Tampilan
Tampilan sistem sebagai berikut :

Gambar 2.14 Tamppilan blok sistem jaringan seluler
Merupakan figure yang menggambarkan sistem secara
keseluruhan yang ada.
a. Hasil Tampilan MS
Bagian-bagian dari sistem panggilan
Mobile Station adalah :

Gambar 2.15 MS Transmitter

Gambar 2.16 MS Receiver
b. Konfigurasi Base Station

Gambar 2.17 Hasil tampilan dari BSC
Pada
BSC ini terdapat data yang diperoleh dari BTS yang membaginya menjadi 8 bagian.
Tiap bagian terdiri dari 16000 data. Data tersebut merupakan hasil dari output
data yang dikirimkan dan merupakan deret total seluruh bit.
c. Konfigurasi MSC
MSC
yang merupakan sistem switch menunjukkan bagaimana sebuah pemanggil yang memanggil
nomor tujuan.Data yang diperoleh dari TRAU ditujukan menuju bagian receiver
yang merupakan blok reverse dari sistem transmit.

Gambar 2.18 Tampilan TRAU
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arsitektur GSM terdiri atas tiga sub sistem utama, yaitu:
1. BSS (Base
Station Subsysyem), sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan menuju
pelanggan atau MS (Mobile Station).
2. NSS (Network and
Switching Subsystem), sebagai control
switch bagi layanan komunikasi bergerak atau MSC (Mobile Switching Centre).
3. OMC (Operation and Maintenance Centre), sebagai Operation Support
Subsystem (OSS).
Sistem modulasi
yang digunakan ada beberapa macam seperti : Sistem modulasi GMSK, Sistem
modulasi 8PSK dan Sistem modulasi PCM30. Sebuah mobile station terdiri dari
sebuah antena, amplifier, receiver, pemancar, dan perangkat lunak maupun
perangkat keras yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal serta
mengkonversi gelombang RF dan sinyal audio.
Microphone sesuai
dengan fungsinya adalah mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Konversi
adalah perubahan bentuk dari bentuk sinyal kontinyu yang berupa sinyal analog ke
sinyal digital atau diskrit. Proses ADC terjadi pada RF / IF IC. Pada RF/IC ini
terjadi 2 proses yaitu penguatan sinyal dan mengubahan (konversi) sinyal
menjadi sinyal digital. MSC yang merupakan sistem switch menunjukkan bagaimana
sebuah pemanggil yang memanggil nomor tujuan.
3.2 Saran
Sebaiknya teknologi
pengolahan sinyal pada sistem telekomunikasi terus dikembangkan dan diteliti
lebih lanjut untuk kemajuan teknologi dimasa mendatang khususnya dibidang
telekomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar , Yusli, “Implementasi Edge di Project NSN RO
2007 dan RO 2008”, Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya, 2009.
Kristalina, Prima, “Prinsip dan
Fundamental Selular”, PENS, 2009.
Kristalina, Prima, “Dasar
Selular bagian 2”, PENS, 2009.
3GPP TS 04.08 V7: "General description of a GSM
Public Land Mobile Network (PLMN)", 3GPP, 2003
Bell Labs Inovation, “GSM
System Introduction”, Lucent Technologies, 1998
Man, Young Rhee, “CDMA cellular Mobile Comunication
Network Security”, Prentice Hall PTR, Seoul
Paulus, Erick, “GUI MATLAB”,
Andi, Yogyakarta, 2007
Anonymous, Blog Diagram Telepon
selular, 2008 : http://www.belajarservicehape.com
Anonymous, Modulasi, 2008 :
http://www.arrizal-elektro.web.ugm.ac.id - Arrizal web Design.
Anonymous, GSM-Architecture,
2009 : http://www.tutorialspoint.com/gsm
Comments
Post a Comment